Reinkarnasi atau Halusinasi?



Bertahun lalu, saya pernah punya buku Jazz, Parfum dan Insidennya, Seno Gumira Ajidarma. Dan tuntas membacanya, walaupun nggak paham - paham amat. Nggak terlalu nangkep tentang insiden Santa Cruz Timor Timur, bagaimana geliat Seno, jurnalis sastrawan selaku "binatang terpojok" waktu itu di tengah dominasi Orba yang begitu kuat.

Yang paling nyantol adalah tiba - tiba penasaran dan pengen cobain pake Issey Miyake. Kalau lagi jalan dan liat parfum itu di store, bawaannya langsung baper dan inget seseorang yang ngenalin buku itu.

Hahahha..padahal masa itu, nyaris mustahil kalau saya beli buku dan tuntas membacanya. Buku kuliah aja jarang dipegang. Hanya keajaiban dan mungkin doa ibu saya, yang bikin IPK saya above 3.5 hhehe.

Tapi ya gitu deh, saya yang sksnya lebih banyak di studio musik, latihan band, nongkrong di bonbin ( almarhum bonbin..hiks ), tukang naik gunung, si tukang jumpalitan headbang di acara musik kampus.. tiba tiba jadi cool, sering nongkrong di perpus, gramedia, ikutan seminar.. demi bisa keliatan keren ketika diajak ngobrol sama "dia", biar keliatan nyambung, padahal mungkin malah keliatan begonya 😝

Ada joke dari temen2 genk, kalau lama2 ama "dia" bakalan bikin buku ( padahal apa salahnya bikin buku ya.. keren malahan hehehe ). Mungkin karena saya ada dalam komunitas yang lebih mengagumi pemain band dan pecinta alam. Atau karena dua aktivitas itu lagi ngetop pada masa itu. Atau karena saya sudah tidak penasaran dengan mereka yang ada di dua aktivitas tersebut. Mengejar hal yang tak pasti dan tidak saya kuasai, sepertinya lebih menantang..#eaaaa

Yess, "dia", si orang Banjar, si ketua BEM di fakultas sebelah, senior setingkat di atas saya, yang sukses menjungkir balikkan saya, from A to Z balik lagi ke A, saking amburadulnya. Si tukang nulis, tukang seminar, kutu buku, aktivis kampus, penyuka musik jazz, yang punya kemampuan persuasi luar biasa, yang suka nonton teater, yang ngasih kaset Rida Sita Dewi malam2..dia bilang baru abis dari Galeria, liat kaset itu, suka lagunya dan tiba2 inget saya. Then disambung, pernah obsesif dengan seseorang yang profilnya mirip dengan salah satu personil di group itu. GR dan ambyarlah saya  dalam sedetik kemudian..wkwkwkw..jadi sebenernya dia inget saya atau inget mantannya..aahh..jadi pngen ketawa ala joker, ketawa dengan air mata berderai hikkss

Emang paling jago dia bikin GR dan jatuh berkeping dalam sedetik kemudian. Dia yang kalau belanja nggak pernah suka pakai plastik heboh bersablon tempat belanja, yang suka tiba2 ngasih tulisan ( ditulis tangan berlembar lembar ) tentang apa aja. Dia yang kalau ngajakin jalan sukanya pinjem motor si pitung punya temen karena suka joknya kecil..oops

Dia yang kalau mau berangkat  kuliah suka mampir ke kos, nulis di note pesan pintu "kamu kemana?" dan pulang kuliah, nulis lagi "kemana kamu?". Karena yang punya kos, nggak pernah ada di kos hehehhe..

Dia yang bikin saya menikmati lagu "satu yang tak bisa lepas"nya Reza, "satu bintang di langit kelam"nya RSD, mengabaikan Mr Big, Yngwie, Guns n Roses, Metalica, Nirvana, Greenday, RHCP dan semua "lagu wajib" saya lainnya

Dia yang lebih suka ngajakin jalan ke sawah liat kunang - kunang, nongkrong di beringharjo sambil liatin dan menganalisis semua penghuninya dari simbok2 bakul, kuli panggul, tukang kupas kelapa, tukang becak,pengemis, anak jalanan..para pembeli dan siapa saja yang kita lihat di situ.

Dia yang suka melihat sisi unik dan berbeda dari berbagai sudut pandang atas semua hal

Yang memohon untuk nemenin adik ceweknya tidur di kontrakan, ketika dia pergi pulang kampung. Yang malam - malam telpon ke telepon pstn di kontrakan, dari pelabuhan Surabaya, sebelum kapalnya berlayar ke pulau seberang, sekedar nanyain, hows the kontrakan going without him..aahh so sweet


Pokoknya yang bikin saya merasa sayalah satu2nya orang yang paling tahu soal dia, dan saya menikmati rasa itu, dan mungkin dia juga menikmati ketika saya menikmati rasa itu karena membiarkan saya merasa seperti itu.

Sungguh tahap GR yang membingungkan, bahkan sebelum film "friends with benefits atau no stringht attached" dikonsep, saya udah ngalamin hubungan tanpa komitmen yang rumit itu.

Dan finally, tiba2 ada kabar dia tengah bentrok dengan ortunya karena meminta izin menikah dengan temennya temen saya, yang baru dia kenal seminggu..hiiikkksss..byeeeeeee..the end! dan berakhirlah no commitment relationship itu. Hubungan yang susah diterjemahkan

2 semester yang luar biasa, dan berefek cukup lama. Mungkin semua mata kuliah kalah nyantol dibanding 2 semester pembelajaran hidup yang campur aduk itu. Mungkin saya aja yang baper dan kebanyakan berkhayal.

Nyesel? iyalah, pasti ada. I am just human being. Tapi life must go on. Paling nggak, pernah membuktikan yang orang sering bilang, the power of love . Dahsyat, kalah deh kekuatan nuklir hehehe.

Hai orang Banjar, apakah kamu sedang bereinkarnasi saat ini? atau ini hanya halusinasi?

Karena kini, ada rasa yang begitu serupa..meski berbeda cerita


mmhh..
Please welcome rollercoaster emotion..

Note : tulisan yang bolak balik saya revert to draft - publish- revert to draft - publish lagi..hahahha..beneran kayak rollercoaster














Komentar

Postingan Populer