Ketika Travelling Bersama Orang - Orang Asing

Medio 2015, tepatnya jelang 17 Agustus, saya sekeluarga memutuskan ikut kegiatan open trip yang diselenggarakan sebuah jasa wisata.
Saya mendapatkan infonya dari twitter. Dan entah, tanpa pikir panjang langsung mendaftar untuk 2 dewasa, 1 anak dan 1 batita.

Perjalanan waktu itu adalah trip ke Malang, lanjut ke Bromo, total 2 hari, 2 malam. Tanpa hotel. Tidur di jalan, mandi di rest area atau rumah makan yang menjadi persinggahan.
Nekat? Yupss. Banget.
Pergi trip bersama rombongan yang kami masih asing satu sama lain, membawa anak 2 tahun, naik bus yang kami tahu nggak ada toiletnya..dengan itinerary yang cukup padat bahkan bagi seorang single. Tapi inilah saya, nekat! Temen kantor pada geleng - geleng kepala. Suami, alhamdulillah mendukung dan excited.Yess,lets go team

Di WA group dan saat technical meeting, kami udah sampaikan bahwa kami pergi berombongan sekeluarga, dengan 1 batita dan 1 anak usia 9 tahun. Jadi memohon kerelaan para peserta lain yang rata - rata adalah kelompok mahasiswa dan satu dua pasangan yang lagi pacaran, untuk mendapat dispensasi terkait tempat duduk di bus, antrian mandi, makan dan mohon maaf jika nantinya ada "keributan" jika anak - anak rewel.
Alhamdulillah semua welcome dan bisa mengerti. Ngeri mungkin sama "senior"..eehh yang lebih tua hehehe..

Tibalah hari H. Kami berkumpul di Bundaran UGM. Kami sekeluarga udah berasa kayak rombongan sirkus, dengan bantal panjang, bantal leher, tas ransel buat jalan, tas makanan, tas khusus perlengkapan baby, tas khusus baju, segala keperluan charger, handphone, mainan..xixixix. Kontras banget dengan rombongan lain yang emang masih pada single itu.

Berangkat pagi jam 06.00, istirahat sekali untuk makan siang, kami sampai Malang, sore sekitar jam 16.00 dan langsung di drop di Museum Angkut. Sekitar 2 jam kami di situ, sebelum lanjut makan malam, Batu Night Spectacular dan langsung menuju Bromo

Bus hanya bisa sampai di terminal ( saya lupa namanya ), kemudian dilanjutkan naik jeep, menuju Penanjakan untuk melihat sunrise dan upacara 17 Agustus di sana. Apa daya, karena semua orang berpikiran yang sama, maka perjalanan menuju Penanjakan sangat padat, hingga akhirnya jeep hanya bisa sampai di sekitar setengah bukit menuju puncak. Peserta lain sudah cukup puas melihat Bromo dari ketinggian tersebut, termasuk suami saya. Tapi saya yakinkan suami saya bahwa di atas masih ada view yang spektakuler, karena saya belum lama kebagian tugas meng-arrange acara kantor,  membawa rombongan outlet, ke tempat ini.

Saya lihat beberapa ojek motor penduduk lokal setempat menawarkan untuk mengantar, meneruskan perjalanan ke atas. Tanpa pikir panjang, saya booked 2 ojek, meskipun biayanya lumayan, hampir setengah dari biaya per orang pada trip ini. Dalam pikiran saya cuman satu, nanggung banget kalau udah sampai sini tapi nggak sampai puncak

Dan s**t..ternyata kemacetan hanya sekitar `300 meter dari tempat kami terhenti, ada jeep yang sengaja menghalangi jalan, mungkin kongkalingkong dengan para tukang ojek, setelah itu jalan lancaaarr sampai ke puncak. Yah biarin deh, rezeki mereka setahun sekali.

Puas foto dan ikut upacara di puncak, kami turun lagi dengan ojek yang sama, ke lokasi jeep kami terjebak macet. Rombongan lain udah turun menuju Bromo, hanya jeep kami yang masih tinggal, bersama tour leader kami yang sengaja menunggu. Sorry brother..hehehe..belum tau dia berhadapan dengan orang nekat.

Setelah naik ke Bromo, selanjutnya saya pikir adalah balik lagi ke Malang, untuk cari oleh - oleh. Ternyata tidak, bus menuju Jogja, via Probolinggo..dan cuma mampir ke toko oleh - oleh kecil di samping pom bensin..whaaatttt???!!! Saya protes keras ke tour leader. Protes saya yang kesekian sepertinya dalam trip ini. Mungkin ekspektasi saya yang ketinggian, menyamakan dengan trip yang saya bikin bersama teman - teman kantor waktu itu hehehe

Well..so far, lancar lah perjalanan bersama "orang - orang asing" ini, anak - anakpun menikmati, meski jadwal yang padat harus memaksa mereka setengah berlari, tidur yang terlipat - lipat di kursi bus, mandi seadanya numpang di rumah makan. Dan meskipun oleh - oleh untuk teman kantor akhirnya saya belikan di Jogja hehehe

Sedikit tips untuk bepergian begini :
1. Pastikan kamu fit. Ini penting banget apalagi kalau bawa anak kecil. Karena gimana mau ngurusin si anak kalau kita sendiri nggak fit.
2. Open minded, gedein toleransi. Jangan baperan, terima aja segala kondisinya, berpikir positif, jangan terlalu khawatir dan be happy
3. Kenali jasa wisatanya, tour leadernya dan jika perlu para pesertanya, dengan ikut sarana komunikasi mereka, misal group WA

Okay, selamat bersenang2, pergi open trip sama orang asing, bukan hambatan. Banyak hal yang bisa kita lihat, from a different view, yang berbeda jika kita melakukan trip sendiri. its so fun, trust me :)










Komentar

Postingan Populer