Yuk Jalan!

Saya adalah penganut "jalan" tidak harus di musim libur, tidak harus jauh, tidak harus di destinasi ngetop..intinya "piknik" everywhere dan everytime

Pada masa sebelum ada kendaraan roda empat di rumah, saya sering ajak anak pertama saya yang waktu itu masih baby untuk booked taxi, jalan - jalan muterin kota, tanpa tujuan tertentu, hanya jalan saja sambil ngobrol selama perjalanan. Biasanya ketika si baby keliatan gelisah di rumah ( baby atau emaknya ya heheheh ). Entah dia paham atau nggak, yang pasti, ketika dia udah tenang dan tertidur, saya arahkan taxi untuk kembali ke rumah. Biasanya diiringi pandangan kebingungan dari bapak sopir taxi :)

Kebiasaan jalan ini berlanjut ketika anak - anak mulai besar. Di sela kesibukan ngantor, menyempatkan untuk jalan, minimal makan malam bareng, sambil dengerin cerita mereka dalam hari tersebut. Agak spesial dikit pada saat weekend, bisa jadi berenang, ngemie di gunung atau ke pantai jadi pilihan. Beruntung saat ini tinggal di kota destinasi wisata, sehingga pilihan jalan tidak banyak kesulitan

Costly? Nggak kok, jangan dibayangkan jalan jalan kami ke tempat wisata yang heboh yaa..nongkrong di warmindo aja bagi kami udah spesial kok hehehe..liat bunga putri malu di sawah, liat ikan di empang, muter - muterin jalan desa pakai sepeda motor, nonton bola di stadion udah happy banget. Alhamdulillah anak - anak oke diajak jalan kemana aja..kecuali ke pusat perbelanjaan/mal. hahahha..entahlah, nggak ada yang betah kalau ke mal, bahkan ditawarin aja udah nggak mau. Kadang bersyukur, tapi kesel juga ketika tiba saatnya ada keperluan yang memang harus dibeli di mal..biasanya akan negosiasi dulu, bahwa langsung menuju counter yang dimaksud dan nggak pake mampir ke counter lain. Baiklaahhh...

Kenapa saya suka banget ngajakin anak - anak jalan?
1. Karena saya emang suka "jalan". Pernah suatu ketika ibu kos saya waktu kuliah berkomentar "nak, kok kamar kosnya buat naruh baju aja, nggak pernah dipakai tidur". Dan saya cuman memeluk beliau sambil mencium pipinya, "ini saya udah di kos buk, ibuk mau ditemenin?" kataku manja kepada beliau yang usia dan perawakannya mirip dengan ibu saya.
Waktu itu jalannya emang nggak nanggung - nanggung, dari yang cuman 2 hari sampai 7 hari baru pulang. Seringnya adalah menjadi ninja hatori, naik gunung turunin lembah..atau nongkrong di pameran lukisan atau sekedar bobok manis di kampus after acara musik/pembacaan puisi..whatta beautiful life

2. Saya rasa aktivitas "jalan" bagus untuk mengurangi ketergantungan anak - anak pada gadget
3. Dengan "jalan", anak - anak akan banyak berinteraksi baik dengan ortu, saudara maupun lingkungan. Definisi bunga putri malu mungkin akan sulit jika hanya dijelaskan secara lisan. Dengan melihatnya secara langsung, mereka bisa menciptakan definisi sendiri akan bunga tersebut.
4. Jika menunggu nanti kalau udah punya uang banyak baru "jalan", apakah kita masih punya momentum anak berkemauan "jalan" bareng ortu dan saudaranya? apakah kita masih punya momentum badan kita masih sehat dan kuat untuk menimati "jalan - jalan" bersama mereka?

Well, yuks nikmati jalan - jalan
apapun model jalan - jalannya
just enjoy aja
dont care about what people katakan
our life is ours

Selamat menikmati hidup ^_^





















Komentar

Postingan Populer