TV satelit error? don't panic, beb

Sudah menjadi kebiasaan jelang tidur, tangan langsung mencet remote TV. Enak aja rasanya tidur dihantarkan oleh sayup suara tv, seakan lagi dibacain cerita. Hingga suatu malam, all channel nggak bisa dibuka. Kode yang terpampang di layar adalah E52-32 dan E38-32. Gitu terus berganti - ganti antara dua kode itu. Ketika saya browsing, arti kode itu adalah gangguan/ error karena tidak ada sinyal sehingga layanan tidak berjalan. Bisa karena colokan kabel dari antena ke decoder tidak pas, berkarat/kotor atau posisi antena bergeser

Jika cuaca hujan, saya maklum aja. Ciri khas provider TV satelit yang menggunakan frekuensi Ku Band, rentan terhadap hujan dan mendung. Anda tahulah provider apa yang channelnya terganggu jika hujan hehehe..tapi mau gimana lagi, murah sih. Tapi malam ini cerah ceria di bulan Juli yang nyaris tanpa hujan.

Wew

Daripada penasaran dan mata juga udah terlanjur ilang ngantuknya, langsung deh telp ke call centrenya, padahal udah hampir jam 00.00 hehehe..

Me : Halo..bla bla..nmr ID pelanggan bla bla..
Officer : Silakan cek kabel konektor yang menghubungkan antena dengan decoder. Kendorkan, nggak usah sampai terlepas, kemudian kencangkan kembali
Me : Baiklah..( sambil otak atik kabel ).
Officer : Gimana, bu
Me : Belum bisa, ini malah kecopot kabelnya, mau masukin lagi susah banget ( hahahha..emang gitu ya, bisa nyopot nggak bisa benerin )
Officer : Coba tekan tombol info, 3x dan lihat berapa kekuatan sinyal serta kualitas sinyalnya yang ada di layar, bu
Me : okay, kekuatan sinyal 80%, kualitas tdk stabil angkanya dari 0 - 29%, berubah ubah. Seharusnya berapa angkanya, mas?
Officer : minimal 90% bu. Coba setelah kabel terpasang kembali dengan benar, cabut dahulu stop kontak yang menghubungkan decoder dengan koneksi listrik ya bu
Me : Ok, saya coba dulu

Beberapa saat kemudian. Otak atik kabel lagi dan malah akhirnya lanjut bersih - bersih kamar karena di belakang meja TV ternyata penuh tetek bengek mainan dan barang - barang si krucil. Belum lagi debu dan segala macamnya.

Sudah bisa ditebak, saya gagal malam itu

Putus asa dengan mas call centre, besok paginya potong kompas, langsung contact ke tekhnisi yang dulu masangin antena. Dan keren banget dong, nggak sampai 30 menit masnya udah nyampe rumah. Lucky me, masnya lagi berada nggak jauh dari rumah saya

Seinget saya, ini mas kerjanya oke banget. Wat wet, tangkas, cepat dan rapi hasilnya. Dulu mindahin antena yang lumayan gede itu aja, enteng banget dia ngerjainnya. Mulai dari nyopot hingga masang lagi semua dikerjain sendiri. Saya sama suami padahal udah siap bantuin. ehhh..dia angkut sendiri itu antena pakai motornya, padahal kami udah tawarin masukin ke mobil, biar kami yang angkut.

Kali ini juga demikian. Awal datang langsung menginvestigasi, mengecek tampilan layar dan langsung ke belakang rumah, tempat antena dipasang. Pandangan matanya langsung ke dua pohon pepaya yang rimbun dan berbuah lebat, pas berhadapan dengan si antena. Pohon milik tetangga. Perasaan saya mulai nggak enak

Dan bener deh, si mas tekhnisi nanya apakah boleh daun pepayanya dipapras sebagian. Oh iya, ntar saya bersihkan sebagian, kata saya karena pohon bukan punya saya sehingga tentunya harus izin yang punya. Belum lagi suami sedang kerja, dan saya nggak tahu dimana beliau menyimpan perkakas berkebunnya.

Sekarang, bu bersihinnya, mumpung ada saya katanya. Blaik..bentar mas, saya izin dulu ke yang punya pohon, kata saya. Dan alhamdulillah diizinkan

Dan seperti biasa, si mas tekhnisi langsung ngebuka tas dora emonnya yang segede gambreng, dan mengeluarkan pisau cutter lumayan besar. Wow saya takjub. Mungkin memang dia sudah membayangkan bakalan ketemu problem apa saja di lapangan dan bagaimana mengatasinya sehingga sudah prepare peralatan apa saja yang dibutuhkan.

Wat wet..itu daun dipapras hampir separo, yang menghadap langsung ke antena

Daann..ajaib, itu sinyal langsung naik. Indikator di layar menunjukkan kekuatan sinyal langsung 90% dan merangkak naik ke 100%. Kualitas sinyal di 90% tapi naik turun ke 80%. Belum puas, si mas tekhnisi beraksi kembali dengan pisaunya..dan alhamdulillah semua angka menjadi stabil

Saya yang tadi malam sibuk dan stress ngotak atik kabel, jadi terbengong. Segitu simple solusinya. Ternyata hanya antena vs pohon pepaya. Si mas tekhnisi senyum senyum aja liat saya bengong, sambil merapikan daun pepaya dan menaruhnya di pojok kebun. Emang keren kerjanya, tuntas. Meskipun dalam SOP mereka dijelaskan larangan memberikan hadiah, tips dll, tapi saya rela deh memberi sekedar uang bensin dan membuatkan segelas es kawista segar ke mas tekhnisinya sebagai tanda terima kasih. Dan juga menebus rasa nggak enak karena si mas tekhnisi diserang semut merah besar ( cangkrang ) ketika mapras daun pepaya 😅

Satu lagi ilmu yang saya dapat, ternyata bukan hanya cuaca, gangguan si tv satelit yang satu ini juga bisa disebabkan karena terhalang rimbunnya pohon..mungkin dibaca sama sistemnya sebagai cuaca mendung hehehe.. Noted!

kasian langsung abis daunnya



Komentar

Postingan Populer