Mengapa Saya Menulis?

Siang ini, membaca lagi tulisan - tulisan saya di blog ini, tiba - tiba saya berpikir, sebenernya saya menulis untuk apa? Mengapa? atau bahkan ( mungkin ) untuk siapa?


Apakah saya ingin pengakuan? sepertinya nggak, karena saya nggak pernah ( atau jarang sekali ) membagikan tulisan di sini di social media saya ataupun media lain. Jika ada yang baca, selamat, Anda kesasar, seperti sekarang ini :)

Apakah saya mencari solusi? Sepertinya nggak juga, karena saya hanya berdialog dengan diri saya sendiri. Atau sebenernya itu juga adalah solusi? Bisa jadi, toh kita lah yang paling tahu diri kita

Tapi ada semacam kepuasan ketika sebuah rasa yang tidak mungkin saya bagi secara lugas kepada orang lain, bisa saya curahkan di sini. Mungkin lebih berupa terapi kali ya. Menerapi diri saya sendiri.

Karena kalau saya inget2, ada perasaan lega ketika sudah selesai dengan satu tulisan, meskipun mungkin saya tidak mendapat solusi dari persoalan. Karena toh sekali lagi, saya tidak sedang mencari solusi dengan menuliskan apa yang saya rasakan.

Ada periode yang kayaknya saya lagi demen banget ngungkapin apa aja di sini. Kemarahan, rasa kecewa, bahagia, kepuasan, apa aja yang yang sedang saya ingin luapkan. Baca lagi semua itu, seperti lagi liat film, dengan slide - slide tak beraturan melintas dan menari di pikiran

Saya orangnya pelupa, unorganized, impulsive

Dilihat dari hal ini, ada gunanya juga rupanya tulisan saya. Membantu mengingat apa saja yang "perjalanan" yang pernah saya lalui. Rasa yang pernah singgah. Imaji yang pernah terlintas. Tindakan yang sering tanpa pikir panjang. Someday, mungkin anak saya akan kesasar di blog ini dan semoga membantu memahami how ibuknya is or was xixixix...

Tapi saya nggak segrusa grusu itu kok. Mungkin pembawaan Gemini yang katanya ambigu dan mbingungi. Udah bilang "nggak", ternyata malah kepikiran dan tambah "mau"..#ups

eh bukan itu

Maksudnya sering juga kok, mendelete apa yang sedianya akan saya lakuin atau saya tulis, karena kepikiran "what for?" 

Tapi kepikiran what fornya biasanya telat..( wkwkwkw..mungkin impulsivenya yang duluan jalan ). So, "what for" ini yang harus sering saya pegang dari awal. Bahkan menjadi mantra. Solusi bagi saya yang suka mbingungi. Walaupun bukan jaminan nggak bikin tambah bingung..( haiish )


Jadi, buat yang udah kesasar di sini, baca tulisan di sini, jangan menghakimi bahwa Anda sudah tahu deep inside me yaks..karena sampai sekarangpun saya juga belum paham

Semoga Anda got something dari ketersasaran Anda kesini :)



Enjoy 'ur Day




Komentar

Postingan Populer