Let's Go ( lagi )

Ada kawan saya, seorang pengusaha, yang sangat meyakini bahwa di luar upaya marketing melalui marketing mix 4P menurut Philip Kotler, ada marketing lain yang nggak kalah penting untuk dilakukan yaitu Marketing Langit. Iya, demikian dia menyebutnya. Sebuah upaya "transaksi" dengan Allah dan seluruh kekuatannya melalui jalur sedekah kepada orang yang benar - benar membutuhkan. 

Banyak cerita bagaimana keajaiban yang dia rasakan dengan menerapkan strategi ini. Dari hati yang menjadi lebih tenang meski dalam kondisi yang jika dinalar, akan menyebabkan kepanikan. Hingga omzet yang tidak masuk akal padahal di saat situasi yang sangat tidak memungkinkan. Tidak masuk akal di sini adalah bisa lebih banyak 3x lipat dibandingkan kondisi normal.

Percaya tidak percaya, tapi demikianlah kenyataannya.

Hal ini mengingatkan saya pada konsep LOA, The Low of Attraction yang pernah saya baca. Intinya kira - kira adalah bahwa apa yang kita pikirkan, yakini dan fokuskan, hal itu juga yang akan kita dapatkan. Pikiran baik menarik hal baik. Demikian sebaliknya.

Dulu, almarhum bapak saya sering kali mengingatkan untuk tidak meninggalkan shalat, agar dekat dan dikabulkan permintaan kita oleh Allah. Tapi rasanya nggak terlalu banyak permintaan saya saat itu. Tidak jauh dari minta nilai yang bagus atau minta tidak hujan agar bisa main "betengan" di tanah lapang depan rumah tetangga.  Nggak ada yang visioner hehehe..

Di pelajaran agama yang saya terima waktu di sekolah, Tuhan saya, Allah, berfirman "Aku mengikuti sangkaan hambaKu padaKu, jika sangkaannya baik maka baiklah yang didapatkan, jika sangkaannya buruk maka buruklah yang didapatkan. Serta firmannya lagi, "Mintalah kepadaKu niscaya kuperkenankan bagimu". 

Menurut saya hal ini cukup relate dengan semua yang dikemukakan dalam LOA atau teori lain sejenisnya. Konsep yang seharusnya sudah tidak asing bagi umat agama saya. Sering keluar saat ujian sekolah, dibaca saat belajar agama, maupun didengar saat ikut ceramah agama.

Tapi memang tidak semua memahami dan bisa mengimplementasikannya dengan benar. Sehingga tidak mendapat hasil yang diharapkan. Ibarat kursus masak, semua peserta sudah mendapat resep dan cara yang sama, tapi tidak semua hasil masakan akan sama dari segi rasa dan penampilan. Ada yang sukses besar, tapi ada juga yang gagal sama sekali.

Termasuk saya. Sehingga sembari mendengarkan cerita - cerita kawan saya tadi, kadang terselip rasa iri. Namun juga sekaligus haru. Iri dengan keberhasilannya menerapkan hal yang dia yakini dan pasrah setulusnya kepada Allah, sehingga mendapatkan hasil yang dia anggap keajaiban. 

Iri? aahh mungkin tepatnya kurang bersyukur deh kamu, Day

Jika diingat - ingat lagi, mulai 10 tahun lalu, saya terpikir untuk menjalani kehidupan yang 180 derajat berbeda dengan kehidupan saya waktu itu. Sejak itu berbagai usaha saya upayakan. Meski permintaan resign selalu ditolak, hampir tiap tahun saya mengajukan lagi. 

Dalam pikiran saya, once in a life time, saya ingin menjalani hidup di rumah sepenuhnya, bersama anak, sambil bekerja dari rumah. Tidak ada jam kantor, tidak ada aturan perusahaan lainnya. Pure independent.

And here we are, saya yang hanya dasteran di depan laptop, nulis nggak jelas sambil nungguin anak belajar, sesekali mengoreksi PRnya, ngomelin mereka biar rame, liatin masterchef buat sok - sok- an cari inspirasi masak, padahal masaknya nggak jauh dari oseng - oseng doang. Selamat tinggal pagi - pagi buru - buru ngantor, drama si krucil nggak mau ditinggal kerja, laporan bejibun tak berujung, agenda meeting padat merayap, target yang makin lama makin nyesek.

Dan gitu kamu masih bilang iri ke kawan kamu, Day? Hadeuh mending fokus bermimpi yang lain lagi, Day, dan yakini 10 tahun lagi bisa terwujud. 

Gimana kalau kita mimpi punya homestay 10 biji, 5 rumah kontrakan dan tinggal di villa, dengan jendela - jendela kaca yang besar buat liat gagahnya Merapi dan teduhnya pepohonan? Hanya jogging, swimming, hiking, ngopi-ing dan slonjor -ing tapi rekening selalu berdering. 

Ready? Yuks kita let's go!


Maguwo, Mei 2020

( sambil liat MasterChef AU Season 14 )

 



 

 









Komentar

Postingan Populer