Hari Ini, Sebulan Lalu

17 Maret 2021, 19.12

Di tanggal yang sama, bulan lalu, di jam yang tidak berselisih lama dari saat ini, si mbarep mengangsurkan hpnya ke mukaku. Tanpa berucap, namun mataku bisa melihat raut mukanya yang shock. Membuat jantung serasa berhenti, bahkan sebelum membaca tulisan pada benda pipih itu. Untaian kata yang membuat seluruh tulang di badan serasa lepas.

 

Ibuk!

Ya Allah beri kekuatan untuk ibuk.

Malam itu memang sudah kami jadwalkan untuk menengok ibu. Tapi karena si mbarep tiba - tiba ada les malam dari sekolah, jadwal keberangkatan yang semula habis maghrib, kami undur menjadi jam 20.00 setelah jam les. Sempat terpikir untuk minta si mbarep menghubungi budenya agar tidak usah menutup pagar gerbang rumah simbah, karena malam ini kami mau datang. Tapi melihatnya sibuk mengerjakan tugas les, urung hal itu saya sampaikan. Sementara hp yang biasa saya pakai masih sibuk mengisi daya dalam posisi off.

Secepat yang kami bisa, segera si hitam kendaraan sejuta umat kami pacu ke rumah ibu. Sepanjang 60km yang kami tempuh, handphone tak putus berkomunikasi dengan kakak - kakak yang di luar kota. Mohon doa dan support yang bisa diusahakan dari jarak jauh. Kakak pertama sudah menghubungi RS Tegalyoso, berbicara dengan dokter di UGD, namun sayang UGD mereka dalam kondisi full pasien sehingga disarankan ke rumah sakit terdekat dan jika tidak optimal dalam penanganan, nanti minta dirujuk ke Tegalyoso. Yang penting ada penangan awal dulu. Pilihan satu - satunya malam itu adalah RS PKU Muhammadiyah, yang hanya berjarak sekitar 1,5km dari rumah ibu.

Tegalyoso adalah rumah sakit pilihan ibu. Jaraknya sekitar 20km dari rumah. Sebenarnya agak was - was dengan kondisi ibu dan harus membawa beliau sejauh itu tanpa adanya pengalaman dalam penanganan patah tulang  Sementara berdasarkan informasi by phone, pihak rumah sakit tidak bisa membantu mengirimkan ambulans maupun tenaga medis sehubungan kebijakan di masa pandemi.Ibu juga menolak saran kami untuk langsung ke rumah sakit bersama kakak saya dan kami akan menyusul, yang penting ibu segera mendapat penanganan medis.

Ketika ibu memilih Tegalyoso, saya langsung worry berat. Saya langsung berpikir ibu sudah merasakan kondisi yang dialaminya sangat gawat sehingga memilih rumah sakit tertentu. Karena biasanya ibu tidak demikian. 

Dan malam itu, kami pun bergerak dalam diam. Mengangkat ibu ke dalam mobil, sebisa kami dan dengan peralatan seadanya sesuai pengetahuan dari hasil browsing kami selama dalam perjalanan. Ibu melarang kami minta bantuan ke tetangga. Saya peluk dan pindahkan tubuh ringkih 75 tahunnya ke sajadah empuk mirip kasur kecil, oleh - oleh kakak saya ketika umroh. Tanpa mengaduh. Tanpa mengerang. Ibu hanya menggigit bibirnya menahan sakit. 

Ah ibuk..

Alhamdulillah hasil rontgen malam itu, tidak menunjukkan ada tulang yang patah. Ditengarai ada benturan antar ruas tulang belakang dan ada salah satu bantalan antar tulang yang cekung karena berkurang volumenya. Entah karena benturan tersebut atau memang karena pengaruh usia. Agak sedikit lega, namun belum sepenuhnya karena dokter menjelaskan betapa banyak sistem syaraf di struktur tulang belakang, termasuk pada bantalan tersebut. 

Selanjutnya dan hingga saat ini, ibu menjalani perawatan di bawah dokter syaraf. Alhamdulillah di hari ketiga ibu sudah bisa duduk, jalan pelan ke toilet, berwudhu dan sholat sambil duduk. Dan saat ini di hampir 30 hari, sudah sangat lebih baik, meski masih sering harus duduk atau berbaring setelah beberapa menit beraktivitas.

Terima kasih ya Allah. Hikmah dari semua ini, ibu menjadi punya lebih banyak waktu istirahat. Dan saya juga lebih sering pulang menemani ibu, seperti janji saya ketika mengajukan permohonan resign tempo hari, agar bisa meluangkan lebih banyak waktu untuk keluarga dan ibu pastinya.

Dan malam ini, saya menuliskan semuanya ini sambil berbaring di atas kasur di kamar kulon ibu, di rumah masa kecil saya. Setelah membuatkan bihun rebus untuk makan malam ibu.  Ditemani Payung Teduh, Fourtwnty, ERK, Radio Head dan hati yang penuh syukur setelah melalui semua hari dalam sebulan ini. Semoga semakin baik kedepannya. Aamiin

 

 Salam sayang buat orang tersayang anda 




Komentar

Postingan Populer