7 Feb 2019, not now, please..

Kamis yang sibuk karena persiapan launching konsep baru dan janji liputan dengan temen2 dari akun kuliner keesokan harinya, memaksa saya untuk berencana keluar selepas maghrib, mencari beberapa barang yang diperlukan untuk persiapan tersebut.

Belum sempurna mukena ini dilipat, ketika telpon berdering memecah kesunyian maghrib itu. Sebuah nama terpapar, yang saya kenali sebagai tetangga dekat, yang sudah kami anggap saudara karena memang dahulunya pernah tinggal di rumah ibu. Perasaan nggak enak langsung menyeruak, karena bukan hal lazim, biasanya hanya WA atau sms untuk saling bertukar kabar.

"ibu pingsan dik, sekarang di rumah sakit" kata suara di seberang

Jeblaarr..!!Serasa ada bunyi keras menghantam telinga. Mendadak linglung dan mata ini tiba - tiba udah sembab. Tanpa banyak persiapan, langsung meluncur ke rumah sakit, tempat ibu berada. Bukan hal yang mudah untuk menerima kenyataan bahwa beliau berada di tempat tersebut dalam kondisi pingsan dan tanpa ditemani oleh satupun anak2nya..hiks. Segala urusan kerjaan untuk esok hari langsung buyar dan alhamdulillah temen2 di lapangan bisa handle dengan baik

Flash back ke beberapa tahun lalu, perlu upaya keras untuk bisa mutasi ke kota ini dengan alasan yang kuat untuk dekat dengan ibu dan ibu mertua, bahkan dengan sedikit nekat, mutasi or resign. Alhamdulillah kantor masih berbaik hati untuk mengabulkan permintaan mutasi tersebut, walaupun ujung - ujungnya bagai anak yang tak tau diri, akhirnya resign juga dari kantor yang udah 15 tahun menjadi tempat berekspresi. Dengan keleluasaan waktu setelah resign, namun masih kecolongan kondisi ibu yang tiba - tiba pingsan rasanya pukulan banget..maaf ya ibuk..please jangan sekarang ya Allah, not now pleaseee,,,

60 menit kemudian
Beliau udah siuman, wajahnya pucat, matanya hanya terpejam, sesekali basah oleh air mata..ohh ibu..maafkan anakmu. Kamu kenapa ibu, apa yang sakit, please tell me, ayuks bangun ibu, kita bercerita seperti biasa..

Dua telpon di tanganku tak berhenti berdering dari mula maghrib tadi. Bergantian keempat kakak yang ada di luar kota menelpon, meminta update info kondisi ibu. Ada saran dari mas tertua untuk memindahkan ibu ke rumah sakit yang lebih besar, karena sampai jam 11 malam, dokter jaga di UGD hanya bisa memberikan penanganan basic berupa infus dan oksigen untuk membantu pernafasan. Indikasi sementara adalah lemas karena problem pencernaan dan kecapekan. Sementara hasil cek darah dll baru bisa ketahuan besok pagi.

Waktu terasa berdetak lama..bau karbol bercampur amis khas di ruang UGD, nafas pasien di bed sebelah, langkah kaki tim medis yang sesekali sibuk karena ada pasien baru..dan hingga tiba - tiba terdengar suara lirih ibu menyapa, "iyyu mana" tanyanya. Langsung menghambur peluk dan ciumku ke tubuh ringkihnya..ibuuu..hikkss..alhamdulillah sudah bisa respon dan berkomunikasi

Alhamdulillah juga setelah lewat tengah malam, akhirnya ada kamar yang bisa kami tempati, sehingga malam itu ibu bisa beristirahat dengan lebih enak. Namun cemas masih mendera karena dokter spesialis baru akan ada besok sore harinya..

Kabar baiknya, kami lima bersaudara, yang biasanya jarang sekali bisa komplit berkumpul meskipun lebaran, akhirnya esok harinya bisa duduk semua di samping ranjang ibu. Bukan di momen yang membahagiakan tentunya, tapi paling nggak kami saling menguatkan saat itu

Alhamdulillah, tidak perlu waktu lama bagi ibu untuk recovery. Semua hasil cek baik cek darah, urine maupun rontgen menunjukkan hasil yang baik semua, mungkin lebih bagus daripada kami semua anak2nya hehehe..dan  hari minggu pagi, beliau sudah diperkenankan kondur. Sehat terus ya ibuk...

Sekedar pengingat, semakin bertambah usia, jika diibaratkan mesin, organ tubuh pun akan mengalami perubahan sehingga menjadi "aus" dan rentan terkena penyakit. Bersyukurlah bagi yang masih memiliki orang tua dan masih mampu merawat mereka di usia senjanya, insya allah menjadi ladang pahala.

Salam sayang buat ayah ibu terkasih nggih, semoga selalu sehat..al fatihah buat beliau yang sudah meninggalkan kita semua, semoga Allah melapangkan kuburnya dan menjaga beliau semua di tempat yang paling nyaman..aamiin

( scary moment @7feb2019..again, its number 7 to remember )




Komentar

Postingan Populer