Tulisan Yang Kepending 5thn

Namanya Yanti. Tetangga biasanya manggil Mbak Yanti. Masih muda...kayaknya belum 40th. Perawakannya khas perempuan gunung, kekar, tangguh, taft, kulit muka berbercak coklat karena paparan sinar matahari.

Sudah beberapa waktu ini ia menjalani kehidupan dengan menjual minuman dan makanan ringan di wilayah ( dulunya ) pemukiman Kali Kuning. Kenapa saya bilang dulunya, karena tempat yang dulunya ramai dengan rumah penduduk, aktivitas camping pelajar, mahasiswa dan umum, serta sangat sejuk dengan pohon - pohon yang menjulang tinggi dan hawa merapi yang dingin, sekarang berubah menjadi gurun pasir yang panas, tanpa pohon hidup, yang ada sisa2 pohon terbakar dan reruntuhan bangunan rumah di mana mana.

Ironisnya, di tengah suasana yang panas dan memprihatinkan tersebut

( tulisan di atas aku tulis 5thn lalu, dan sekarang aku coba teruskan )

setelah 5 tahun berselang, setting lokasi yang aku tulis di atas udah berubah total. Pohon udah mulai hijau, tinggi dan lebat. Warung yang dulunya hanya tenda2 sederhana, kini sudah berubah menjadi warung permanen.
Geliat wisata sudah sangat maju, terutama wisata adventure, Merapi Lava Tour. Hal yang pada awalnya adalah bencana, menjadikan bisnis wisata baru di wilayah tersebut. Dulu mungkin orang berwisata kesini sekedar camping dan refresh sejenak menghirup udara segar di kaki Merapi ( biasanya adalah para pendaki yang blm ada kesempatan dan waktu untuk kembali bertualang..seperti saya *ehem )...sekarang wisatawan kalau kesini tujuannya pasti jelas, mencoba wisata Lava Tour menggunakan jeep atau sepeda motor off road. oh iya, satu lagi, mungkin juga ingin berziarah ke makan Mbah Maridjan sang Juru Kunci.
mungkin juga sebagian kecil ada yang seperti Rheiyunda lakuin, just duduk, ngopi, ngemil, ngemie dan ngobrol santai sambil menikmati dingin Merapi..*sedaaaaaapppp

eh iya, ngomong2 soal Mb Yanti, beliau berjasa banget, pas waktu itu, 5 tahun lalu, just before berangkat ke Merapi, keluar dari pintu rumah, aku lagi kecelakaan, jatuh, tangan terkilir. karena udah siap berangkat dengan semua keluarga dan keponakan2, ya udah sambil meringis menahan sakit, tetap berangkat juga. sampai akhirnya di Merapi, ada ibu2 warung yang berbaik hati menawarkan jasa memijat, karena dia tdk tega melihatku yang menahan sakit. Mb Yanti lah nama ibu itu, yang tdk meminta tarif bahkan tdk mengharapkan imbalan, pure berniat menolong..*matur nuwun ya mbak
Sekarang, sampai saat ini kalau saya kesana lagi, belum pernah lagi ketemu Mb Yanti, udah bertanya2 ke bbrp warung di situ, mungkin usaha pencarian saya masih kurang keras yah :(

Anyway, seneng banget bisa lumayan nyelesein tulisan yang menggantung 5 tahun ini. sebuah kisah klasik untuk masa depan


#Yogyakarta,15.50

Komentar

Postingan Populer