Februari Lagi

Saya takut dengan Februari. Ketika memasuki bulan ini, ada perasaan khawatir di hati. Ada trauma ketika notifikasi handphone berkabar sesuatu yang buruk dari orang tersayang di sana. Dari sebuah rumah besar yang menjadi saksi semua perjalanan hidup kanak - kanak hingga remaja kami. Rumah hijau lumut yang sekarang lengang penghuni, akrab berselimut debu dan kenangan.

Sudah dua kali Februari, kabar yang tidak seorangpun ingin dengar tentang ibuknya, mengguncang dunia saya. Semua rasa terdokumentasikan di dua tulisan ini https://rheiyunda.blogspot.com/2019/02/7-feb-2019-not-now-please.html dan https://rheiyunda.blogspot.com/2021/03/hari-ini-sebulan-lalu.html

Semenjak kejadian 2021, kondisi Ibu jauh menurun, terutama dari sisi ingatan. Demensia mulai hinggap dan bertambah kuat menguasai Ibu. Ingatan jangka pendek lenyap. Kejadian 5 menit lalu tak membekas. Obrolan hanya bertahan paling lama 2 menit, yang akan kembali diulang ditanyakan dan diobrolkan seakan tak pernah disampaikan. Perkiraan kami adalah karena obat nyeri pereda cedera syarafnya dan kemungkinan juga karena pengaruh syaraf yang cedera.

Hal ini yang memperparah perawatan Ibu di kejadian ketiga di Februari tahun ini. Lagi - lagi terjadi di Februari.

12 Februari 2023, 20.25

Hiruk pikuk musik kendang dan gamelan khas jathilan, nyaris mengalahkan dering telpon di handphone malam itu. Dan lagi - lagi kabar Februari yang tidak saya harap. Ibu jatuh terpeleset di kamar mandi, dengan kondisi tidak berdaya, ada kemungkinan cedera di paha kanan karena tidak bisa digerakkan.

Saya baru selesai parkir motor di area lapangan yang menjadi tempat pertunjukan jathilan malam itu, mengantar si anak mbarep yang ngefans dengan kesenian yang satu ini. Sementara suami masih berjibaku dengan kerjaannya nun jauh di sana. Karena merasa tidak bisa langsung pulang dan mengantar Ibu ke RS, segera saya hubungi tetangga belakang rumah yang sudah seperti saudara. 

Semua sudah siap untuk ke rumah sakit, tapi Ibu keukeuh minta diantar oleh anaknya, yaitu saya, yang posisinya paling dekat, meskipun tidak sedekat yang diperkirakan karena dalam kondisi darurat kedekatan 2 jam perjalanan serasa 2 tahun.

Singkat cerita setelah drama sekian babak bla bla bla...Ibu menjalani operasi penggantian bonggol paha kanan pada 18 Feb 2023. Tantangan berikutnya adalah menaklukkan kendali demensia yang menyebabkan Ibu melepas semua melekat di tubuhnya karena merasa tidak sakit. Selang kateter, infus, pembalut, perban adalah sasaran yang tiap saat dicabut.

Plus keinginan beliau untuk bangkit dan berdiri dari tempat tidur, membuat kami semua khawatir jika ada akibat lebih buruk yang akan menimpa beliau. Sekali lagi karena demensianya menyebabkan beliau lupa dengan kejadian yang menimpa dan rasa sakit yang diderita pun tak dirasakan. Atau demensianya menghapus rasa sakitnya? Bless in disguise jika demikian

Anyway, semua siaga full, on the way menggunakan perawat menjadi pilihan untuk perawatan terbaik bagi Ibu.

Good bye Februari, please go away. Sudah selesai membawa kabar buruk kan? 






 



Komentar

Postingan Populer