Note For My Self

Jangan pernah lupa bilang "terima kasih". Jangan pernah gengsi bilang "maaf". Jangan pernah terlalu sombong untuk bilang "tolong"

Tolong, Maaf, Terima Kasih.

Tiga kata sederhana yang tak sederhana dalam makna. Tiga kata yang berlaku universal apapun penyebutannya. Tiga kata yang sakral dalam hubungan sosial. Tiga kata yang membawa energi luar biasa.

Dalam pertemanan, beberapa teman menganggap saya "pekewuhan" dalam bahasa Jawa. Dalam bahasa Indonesia makna yang mendekati mungkin adalah sungkan/tidak enak hati. Memang, saya tidak enak hati jika saya rasa terlalu banyak meminta pertolongan. Jika ada pertolongan yang saya terima, ada keinginan untuk segera membalas budi baik tersebut. Saya kadang kepikiran ucapan atau tindakan saya menyakiti orang lain, sehingga saya sering kali memilih diam dan berhati - hati.

TOLONG

Sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa lepas dari kebetuhan berinteraksi dengan makhluk lain baik manusia maupun alam semesta seisinya. Salah satunya adalah interaksi dalam tolong menolong. Secara pribadi saya benci dengan makhluk yang katanya berakal tapi tidak beradab dalam meminta pertolongan. Bukan berarti saya sempurna, tapi jika TERPAKSA harus meminta pertolongan, alangkah berbudinya jika diungkapkan dengan baik sebagai apresiasi terhadap makhluk yang telah memberikan pertolongan yang kita perlukan. Dan jangan lupa ucapkan terima kasih sesudahnya. Karena penolong kita belum tentu berlebih resource yang kita butuhkan Bisa jadi mereka menolong karena tidak tega melihat kita "melolong"dan mengusahakan yang terbaik untuk menolong kita.

TERIMA KASIH

Sekecil apapun bantuan yang saya rasa telah saya nikmati, kata terima kasih adalah wajib. Dalam suatu kesempatan di bus bandara yang membawa rombongan penumpang menuju parkir pesawat, saat turun, spontan anak saya yang saat itu masih 5 tahun berucap terima kasih kepada bapak driver bus. Bapak driver menyambutnya dengan doa keselamatan bagi kami berdua. Suatu hal tulus yang sangat kami perlukan pada kondisi pasrah dan menyerahkan nasib sepenuhnya pada pilot yang akan mengantar kami ke tujuan.

Penumpang lain, di sebelah saya, bapak - bapak paruh baya takjub dengan momen ini dan berkata bahwa baru kali ini dia melihat anak - anak yang berucap terima kasih atas hal yang mungkin bagi orang lain adalah hal biasa dan sudah menjadi tugas maskapai untuk mengantarkan penumpang ke pesawat. "Bahkan saya belum pernah melihat anak - anak saya melakukan hal tersebut," kata si bapak. 

Saat ini saya punya tetangga yang hobi banget mengantar masakannya ke rumah. Dari mulai masakan sederhana seperti singkong rebus, hingga soto dan bakso yang lengkap dengan pernak perniknya. Jika sudah seperti ini, anak kedua saya ( 7th ) akan ramai bertanya, "ibu mau trading apa?". Hantaran makanan balasan sebagai ucapan terima kasih sekaligus mengembalikan piring tetangga disebutnya sebagai trading, mengambil istilah dari game favoritnya, minecraft, untuk aktivitas para villagers bertukar barang dan perlengkapan. Dan penuh semangat dia menjalankan tugas "trading" tersebut, mengantarkan piring ke tetangga dan berucap terima kasih.

MAAF

Manusiawi sekali jika kita membuat kesalahan dan menyakiti makhluk lain. Bahkan untuk sekedar mengetok kepala lele sebelum dimasakpun saya berucap maaf dan mendoakannya sepenuh hati atas pengorbanannya menjadi santapan kami.

Kepada daun pandan yang sering saya potong daunnya, saya meminta maaf dan berucap terima kasih karena telah mau tidak mau, merelakan daunnya menjadi pelengkap kolak saya.

Namun tidak berarti berlebihan dan tanpa alasan yang tepat seperti Mpok Minah dalam Baja Bajuri.


Tqyu

A note for my self , 

Terima kasih kepada tubuh dan jiwaku, maaf sering kali mengabaikan kalian dan tolong kita bisa saling bekerja sama selama masih ada waktu




Komentar

Postingan Populer