Pada Suatu Hari
Dalam pengingkaranmu akan aku, ada cinta yang akan membuatmu bersedih suatu kelak.
Pukul 5:17 sore. Aku tidak yakin kepada segala sesuatu --kecuali dada yang memar dalam puisi ini. Juga rasa samar antara manis dan pahit kopi yang tinggal sepah.
Aku ranting yang kemarin sore kau potong karena menyentuh kaca jendelamu. Akan kau dengar aku tidak berhenti mengucap namamu ketika apimu menghabisi tubuhku sekali lagi.
Kita telanjang, bergandengan tangan, berjalan dalam gelap dan tiba di tebing, lalu terjun ke sungai, tapi kau tidak.
Aku memilih hidup sebagai penjahat yang ceroboh --cuma tahu melukai hidup sendiri.
( M. Aan Mansyur )
Dering 5:30 sore di Jogja
22 April 2020
Pukul 5:17 sore. Aku tidak yakin kepada segala sesuatu --kecuali dada yang memar dalam puisi ini. Juga rasa samar antara manis dan pahit kopi yang tinggal sepah.
Aku ranting yang kemarin sore kau potong karena menyentuh kaca jendelamu. Akan kau dengar aku tidak berhenti mengucap namamu ketika apimu menghabisi tubuhku sekali lagi.
Kita telanjang, bergandengan tangan, berjalan dalam gelap dan tiba di tebing, lalu terjun ke sungai, tapi kau tidak.
Aku memilih hidup sebagai penjahat yang ceroboh --cuma tahu melukai hidup sendiri.
( M. Aan Mansyur )
Dering 5:30 sore di Jogja
22 April 2020
Komentar
Posting Komentar