Klentheng Thengkleng

 


Sepulang sekolah, seperti biasa kami berdua terlibat dalam obrolan gayeng. Iya, saya dan anak bungsu yang masih kelas 4 SD

 

Him : Ibuk, kayaknya PPKN ku dapat 100 lagi deh

Me : Oya? Udah langsung dicocokin tadi ya?

Him : Belum semua sih, essaynya belum dicocokin. Baru yang ABCnya ( pilihan ganda ), betul semua nggak ada yang salah

Me : Asiikk...selamat yaa

Him : Iya, alhamdulillah ya Buk. Oiya ini tadi soalnya 

Me : ( menekuni kertas yang diberikan, dari nomor 1 hingga nomor akhir dan kemudian ngakak beraatt yang ditahan ) hahaha..Le, ini yang nomor terakhir, kok gini ( tetep sambil berusaha ketawa sewajarnya )

Him : Iya, bener kan ( masih keukeuh mempertahankan jawaban )

Me : Yakin? Tempat ibadah umat Kong Hu Chu di Thengkleng? ( sambil nutup mulut biar nggak ngakak )

Him : eehh oiya ...kebalik ya? Yahh...nggak jadi dapat 100 deh ( tersenyum kecil, dan seperti biasa end with ngambeg karena diketawain )

Me : wkwkwkw...maaf ya Le, Ibuk mau ngakak dulu..bentaarrr aja

 

Dan begitulah, sisa percakapan berikutnya adalah perihal "ngerih erih" si doi yang mulai bete.

Hahaha udah lah Le, nggak usah terlalu serius menjalani hidup, susah jadi orang baper..kita makan thengkleng aja kapan - kapan yaaa

( but not sure, secara kita berdua "pembenci" wedhus dan kawan - kawannya yang berkaki empat. Ada nggak sih thengkleng yang pakai bahan dasar daging ayam, ikan atau telur?


Maguwo suatu sore kemarau di Bulan Nov

 


Komentar

Postingan Populer