The Love Language
Tidak mudah memahami cerita anak, baik ketika masih kecil maupun sudah gedhe. Ini adalah menurut pengalaman dan pendapat pribadi saya. Setelah obrolan panjang, baru deh inti pokoknya "terbaca". Contoh kecil dari anak kedua saya ( 10 thn ), sepulang dari outing sekolahnya. Awal cerita cuman ngomongin laper, ternyata dibalik menahan lapar itu ada romantisme dan keinginan membawakan oleh - oleh plus makan bareng sama ibunya di rumah, agar ibunya bisa merasakan makanan yang dia dapat saat acara. Ahh so sweet, Le
Him : Ibuk, tadi aku kelaparan bangeettt ( sambil penuh ekspresi dan gaya pegang perut )
Me : Loh kok bisa, kan pagi udah sarapan. Biasanya malah nggak sarapan kan. Untung aja tadi sarapan dulu..bla bla bla
Him : Iya, tapi laper banget tadi di bis
Me : Jam berapa itu, pas berangkat atau pulang?
Him : Pas berangkat
Me : Lah, masih pagi dong berarti
Him : Iya, tapi aku udah laper, untung sampai sana ( lokasi outing ), dapat teh hangat sama tahu bakso
Me : Di bis nggak dikasih snack?
Him : Dikasih juga, tapi aku nggak makan. Itu di tasku banyak makanan, coba ibuk lihat. Ada burger, rocket chicken, minum juga ada
Me : Katanya laper, kok nggak dimakan sih Le?
Him : Mau dimakan sama Ibuk di rumah
Me : Ya ampun Le...
Him : ( sambil asik makan ) Enak nggak Buk, burgernya? Makasih ya Buk, udah bayarin outing, dapat makanan, seru outingnya. Worth it lahhhh
Me : ( terharuuuu...hiks ) Sama - sama, Le...alhamdulillah kalau kamu suka dan akhirnya mau berangkat, ya Le ( butuh berhari - hari merayunya agar mau ikut outing sekolah. Alasannya outing/jalan - jalan sama ibuk lebih seru. Hahaha..emang boleh ya sebucin ini sama ibuknya hehehhe )
Setahu saya, saat ada kegiatan outing, sekolah sudah menyiapkan konsumsi baik snack maupun makanan berat. Jadi hari itu saya hanya bawakan bekal sekedarnya buat tambahan ngemil di bis. Tanpa terpikir dia bakalan bawa pulang makanan yang diperolehnya saat acara
Btw jadi ingat dulu banget jaman kanak. Bapak yang aktivis kampung dan bermacam organisasi, sering sekali pergi rapat. Momen Bapak pulang rapat adalah hal yang kami tunggu. Karena ada saja yang Bapak bawa. Kadang snack box, tak jarang makanan berat seperti nasi kotak isi ayam bakar ( yang bagi kami saat itu adalah menu mewaaahh ), sebungkus sate lontong, capjae goreng dll. Kami lahap berebut menikmatinya, tanpa memikirkan Bapak makan apa tadi saat kawan - kawannya lagi pada makan. Dan bahkan di rumahpun juga tidak kebagian. Al fatihah buat Bapak, matur nuwun nggih Pak
Dan sekarang ketika si bocil bawain jatahnya, rasanya kok jadi pilu. Entah perkataan dan teladan apa yang sudah kami berikan, sehingga dia berlaku demikian. Entah hal baik atau buruk hal tersebut berpengaruh. Tapi pesan saya kemarin, "Le, kalau kamu laper, udah makan aja ya, nggak usah dibawa pulang. Nanti ibuk di oleh - olehin cerita aja nggak papa"
Terkadang tak perlu kata "I Love You" buat nunjukin cinta, dibawain oleh - oleh gini aja ibuk udah merasa bertabur cinta darimu, Le...
Daannn...sepertinya saking fokusnya mau bawain oleh - oleh, handuk kesayangannya jadi ketinggalan di lokasi outing hahahha...untung bukan seragammu yang ketinggalan, Le...( tetep nyari untungnya di tengah musibah )
Nek ndelok foto kegiatan outingmu, pantes aja laper, Leee...fuullll obah dari pagi sampai siang. Ahhh cintaaa, tqyu for everything ya Le.
Komentar
Posting Komentar